• Manusia Sebagai Makhluk Budaya

    DI SEKITAR KEBUDAYAAN

    1. Pengertian Kebudayaan
    Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Taylor, 1897).
    Para ahli sudah banyak yang menyelidiki berbagai kebudayaan. Dari hasil penyelidikan tersbt timbul dua pemikiran tentang munculnya suatu kebudayaan atau peradaban. Pertama, anggapan bahwa adanya hukum pemikiran atau perbatan manusia (baca kebudayaan) disebabkan oleh tindakan besar yang menuju kepada perbuatn yang sama dan penyebabnya yang sama. Keda, anggpan bahwa tingkat kebudayaan atau peradaban muncul sebagai akibat taraf perkembangan dan hasil evaluasi masing-masing proses sejarahnya. Perlu dicatat bahwa kedua pendapat di atas tidak lepas dari kondisi alamnya ata, dengan kata lain, alam tidak jenuh oleh keadaan yang tidak ada ujung pangkalnya, atau alam tidak pernah bertindak dengan meloncat. Demikian pula proses sejarah bukan hal yang mengikat, tetapi merupakan kondisi ilmu pengetahuan, agama, seni, adat istiadat, dan kehendak semua masyarakat.
    Mempelajari pengertian kebudayaan bukan suatu kegiatan yang mudah, mengingat banyaknya batasan konsep dari berbagai bahasa, sejarah, dan sumber bacaannya atau literaturnya, baik yang berwujud ataupun yang abstrak yang secara jelas menunjukkan jalan hidup bagi kelompk orang (masyarakat). Demikian pula dalam pendekatan metode-metodenya sudah banyak disiplin ilmu lain seperti sosiologi, psikoanalisis, psikologi (perilaku) mengkaji bermacam-macam masalah kebudayaan, yang tingkat kejelasannya bergantung pada konsep dan penekanana masing-masing unsur konsepnya. Bahkan adan yang bertentangan dalam hal pertanyaan tentang segi epistemologis dan ontologis. Walaupun demikian, menurut Kluckhohn (1951) hampir semua antropolog Amerika setuju dengan dalili proposisi ayng diajaukanoleh herkovis dalam buknya yang berjudul Man and Hits work tentang teori kebudayaan yaitu :
    1. kebudayaan dapat dipelajari.
    2. Kebudayaan berasal atau bersumber dari segi biologis, lingkungan, psikologis, dan komponen sejaarah eksistensi manusia.
    3. Kebudayaan mempunyai struktur.
    4. Kebudayaan dapat dipecah-pecah ke dalam berbagai aspek.
    5. kebudayaan bersifat dinamis.
    6. Kebudayaan mempunyai variabel.
    7. Kebudayaan memperlihatkan keteraturan yang dapat dianalisis dengan metode ilmiah.
    8. Kebudayaan merupakan alat bagi seseorang (individu) untuk mengatr keadaan totalnya dan menambah arti bagi kesan kreatifnya.

    HAKEKAT MANUSIA DAN BUDAYA

    A. Pengertian manusia
    Secara bahsa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (latin), yang berarti berfikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah, manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu organisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan setiap orang berasal dari satu lingkungan , baik lingkungan vertikal (genetik tradisi), horizontal, (geografik, fisik, sosial), mapun kesejahteraan. Tat kala seorang bayi lahir, ia merasakan perbedaan suhu dan kehilangan energi, dan oleh karena itu ia menangis, menuntut agar perbedaan itu berkurang dan kehilangan itu tergantikan. Dari sana timbul anggapan dasar bahwa setiap manusia dianugerahi kepekaan (sense) untuk membedakan (sense of discrimination) dan keinginan untuk hidup. Untuk dapat hidup ia membutuhkan sesuatu. Alat untuk memnuhi kebutuhna itu bersumber dari lingkungan.
    Oleh karena itu, lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap manusia itu sendiri, hal ini dapat dilihat pada gambar siklus hubungan manusia dengan lingkungan sebagai berikut ini.







    Gambar diatas menggambarkan bahwa lingkungan dan manusia atau manusia dan lingkungan merpakan hal yang tak terpisahkan sebagai ekosistem, yang dapat dibedakan menjadi:
    - Lingkungan alam yang berfungsi sebagai sumber daya alam.
    - Lingkungan manusia yang berfungsi sebagai sumber daya manusia.
    - Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan.

    B. Pengertian Budaya
    Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari bahasa Sansekerta (budhayah) yaitu bentuk jamak dari “budhi” yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam bahasa Belanda diistilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa inggris culture. Sedangkan dalam bahasa latindari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, mnyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
    Definisi budaya dalam pandangan ahli antropologi sangat berbeda dengan pandangan ahl berbagai ilmu sosisal lain. Ahli-ahli antropologi merumuskan definisi budaya sebagai berikut:
    E. B. Taylor: 1871 berpendapat bahwa budaya adalah: suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusialaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
    Sedangkan Linton: 1940, mengartikan budaya dengan: keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan siwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.
    Adapun Kluckhohn dan Kelly: 1945 berpendapat bahwa budaya adalah: Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit, maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.
    Lain halnya dengan Koentjaraningrat: 1979 yang mengartikan budaya dengan: Keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
    Berdasarkan definisi para ahli tersebut, dapat dinyatakan unsur belajar merupakan hal terpenting dalam tindakan manusia yang berkebudayaan. Hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang tak perlu dibiasakan dengan belajar.
    Dari kerangka tersebut diatas tampak jelas benang merah yang menghubungkan antar pendidikan dan kebudayaan. Dimana budaya lahir melalui proses belajar yang merupakan kegiataninti dalam dunia pendidikan.
    Selain it terdapat tiga wujud kebudayaan yaitu:
    1. Wujud pikiran, gagasan, ide-ide, norma-norma, peraturan, dan sebagainya. Wujud pertama dari kebudayaan ini bersifat abstrak berada dalam pikiran masing-masing anggota masyarakat di tempat kebudayaan itu hidup;
    2. aktivitas kelakuan berpola manusia dalam masyarakat. Sistem sosial terdiri atas aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu dengan yang lain setiap saat dan selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat kelakuan. Sistem sosial ini bersifat nyata atau konkret;
    3. wujud fisik, merupakan seluruh total hasil fisik dari aktivitas perbuatan dan karya manusia dalam masyarakat.

    PERWUJUDAN KEBUDAYAAN

    JJ. Hogman dalam bukunya “ The World of Man” membagi budaya dalam tiga wujud yaitu ideas, activities, dan artifacts.

    Budaya yang bersifat abstrak
    Letaknya ada dalam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam suatu ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan.

    Budaya yang bersifat konkret
    Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat diamati, disimpan atau di photo. Koentjaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.

    a. Perilaku
    Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus megikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.
    b. Bahasa
    bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkapdengan telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ketingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berfikir adn berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.
    c. Materi
    Budaya materi adalah hasil dari aktivitas ataa perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat0alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.

    Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya menyeluruh (culture universal) . terjadinya unsur-unsur budaya tersebut dapat melalui discovery (penemuan atau usaha yang disengaja untuk menemukan hal-hal baru).


    MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BUDAYA

    Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Karena manusia diciptakan untuk menjadi kholifah, sebgaimana dijelaskan pada surat Al-Baqarah: 30
    Artinya: Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
    Oleh karena itu manusia harus mengusai segala sesuatu yang berhubungan dengan kekhalifahannya disamping tanggung jawab dan etika mora harus dimiliki. Masalah moral adalah yang terpenting, karena “ Kekalnya suatu bangsa ialah selama akhlaknya kekal, jika akhlaknya sudah lenyap, musnah pulalah bangsa itu”
    Akhlak dalam syair diatas menjadi penyebab punahnya suatu bangsa, dikarenakan jika akhlak suatu bangsa sudah terabaikan, maka peradaban dan budaya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Oleh karena itu untuk menjadi manusia yang berbudaya, harus memiliki ilmu pengetahuan, tekhnologi, budaya dan industrialisasi serta akhlak yang tinggi (tat nilai budaya) sebagai suat kesinambungan yang saling bersinergi.
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar